Showing posts with label komik. Show all posts
Showing posts with label komik. Show all posts

May 31, 2017

Wonder Woman: Simbol Feminisme yang Tidak Pernah Bisa Lepas dari Stigma Dunia Maskulin

“Salah satu simbol feminisme telah dilucuti kekuatannya”, itulah kalimat yang diutarakan Gloria Steinem, editor majalah Ms. dan aktifis feminisme ternama di Amerika Serikat, tentang Wonder Woman di tahun 1968. Steinem mengatakan ini ketika DC Comics waktu itu memutuskan untuk mengubah cerita Wonder Woman, dari seorang superhero keturunan Amazonian menjadi wanita biasa yang menguasai ilmu bela diri. Pernyataan ini didokumentasikan dengan baik oleh Les Daniels, salah satu pemerhati Sejarah buku komik Amerika Serikat, di dalam bukunya “Wonder Woman: The Complete History” edisi terbitan tahun 2000.

Memang Steinem beberapa kali mengakui bahwa dia sering membaca komik Wonder Woman di masa kecilnya. Bahkan di bulan Juli tahun 1972, Wonder Woman, seorang tokoh fiksi di buku komik, dijadikan gambal sampul depan majalah Ms. Oleh Steinem sang editor. Padahal Ms. adalah majalah bertemakan perjuangan feminisme di dunia nyata (https://en.wikipedia.org/wiki/Gloria_Steinem ), tapi sang editor sangat nyaman menjadikan seornag tokoh fiksi sebagai salah ikon kebanggaannya. Bahkan Steinem menganalisa cerita Wonder Woman sebagai salah satu narasi yang mewakili perjuangan kaum perempuan dalam dunia yang begitu paternalistik ( https://en.wikipedia.org/wiki/Cultural_impact_of_Wonder_Woman ).

April 14, 2012

Buku Komik Sebagai Soft Power Domestik


Dua seniman Muslim asal Amerika Serikat (AS), Adil Imtiaz dan Kamil Imtiaz, sejak Januari 2011 menerbitkan serial cerita buku komik tentang Buraaq, tokoh pahlawan super Muslim. Di artikel online Republika “Buraaq, Superhero Muslim Si Pembawa Pesan Perdamaian”, dituliskan bahwa melalui serial Buraaq, Adil Imtiaz dan Kamil Imtiaz ingin menyampaikan pesan damai tentang Islam kepada masyarakat AS dan buku komik dianggap sebagai wadah yang cukup tepat untuk menghindari kesan kaku serta dapat menjangkau semua kalangan. Sebenarnya sejak tahun 1940, buku komik di AS sudah dipergunakan untuk menyampaikan pesan sosial dari sang seniman kepada pembaca.

Sebelum AS menyatakan diri menjadi bagian dari kekuatan Sekutu di Perang Dunia II, yaitu setelah penyerangan Pearl Harbour di tanggal 7 Desember 1941, tokoh pahlawan super mereka sudah terlebih dahulu melawan Nazi dalam cerita buku komik. Di tahun 1940, Timely Publications, cikal bakal Marvel Comics, merupakan salah satu penerbit buku komik pertama yang menggambarkan Nazi sebagai musuh dari tokoh buku komiknya. Pada tahun tersebut, Timely Publications menerbitkan beberapa cerita yang di dalamnya tokoh pahlawan super Sub-Mariner melawan Nazi di laut agar kapal-kapal laut milik Inggris dan AS dapat melintas dengan aman. Begitu juga dengan Captain America yang diterbitkan Timely Publications, di sampul edisi perdananya pada bulan Maret 1941 digambar memukul Hitler.