Sejarah pemikiran politik Indonesia mengenal istilah kelompok Marhaen yang dimunculkan oleh Soekarno, berdasarkan hasil dialognya dengan seorang petani bernama Marhaen di Bandung. Nama itu menjadi sinonim dengan orang-orang kecil (petani dan buruh) yang terus ditekan kesejahteraannya oleh sistem ekonomi yang tidak adil. Dulu kelompok Marhaen dianggap sebagai kelompok masyarakat terbanyak di Indonesia. Sekarang yang serupa dengan Marhaen adalah 30,2 juta orang penduduk miskin dan 27 juta penduduk hampir miskin di Indonesia.
Jumlah Si Marhaen saat ini kalah banyak dengan kelas menengah atau Si Marsam. Penulis memunculkan istilah Marsam berdasarkan hasil diskusi dengan seorang yang dipanggil Marsam, sosok nyata kelas menengah Indonesia. Mereka adalah yang membelanjakan uangnya 2 sampai 20 dollar AS per hari, menurut definisi Bank Dunia, dengan jumlah sekitar 134 juta orang di Indonesia. Namun Si Marsam ini rapuh karena 120 juta orang dari mereka dapat menjadi Si Marhaen dalam semalam bila harga BBM dan pangan naik.