Tahun ini kita merayakan peringatan 84 tahun peristiwa
monumental dalam sejarah Indonesia, yaitu Sumpah Pemuda. Tetapi dalam 84 tahun
Sumpah Pemuda, masihkah kita, terutama pemuda, memaknai intisari dari pertiwa
bersejarah tersebut? Atau sudahkah kita terjebak dalam seremonial hari raya
belaka saat bicara Sumpah Pemuda?
Data Kementerian Dalam Negeri yang mencatat bahwa dalam tahun
ini sudah terjadi 89 kasus konflik sosial menunjukkan bahwa seruan para pemuda
Indonesia untuk kesatuan di tahun 1928 masih harus dikumandangkan. Pada tahun
1928, pemuda Indonesia dengan beragam latar belakang suku berikrar berbangsa, bertanah air dan berbahasa satu,
yaitu Indonesia. Semangat jaman kala itu mendorong mereka bersatu, dan juga
mengajak segenap bangsa untuk bersatu, guna memperoleh kemerdekaan.