Life is an endless pursuit of knowledge. Personal opinion (in English or Indonesian) on anything I think is interesting... mostly about politics, brand, and communication.
November 20, 2012
Migrate Our Ideas, Not Our People
November 13, 2012
Menanti Kelas Kreatif Indonesia
November 02, 2012
Bukan Indonesia KTP
October 21, 2012
Indonesia Memanggil Gen X & Y
April 15, 2012
Ketika Kursi Menjadi Tahta
April 14, 2012
Buku Komik Sebagai Soft Power Domestik
January 12, 2012
Si Marhaen & Si Marsam
Sejarah pemikiran politik Indonesia mengenal istilah kelompok Marhaen yang dimunculkan oleh Soekarno, berdasarkan hasil dialognya dengan seorang petani bernama Marhaen di Bandung. Nama itu menjadi sinonim dengan orang-orang kecil (petani dan buruh) yang terus ditekan kesejahteraannya oleh sistem ekonomi yang tidak adil. Dulu kelompok Marhaen dianggap sebagai kelompok masyarakat terbanyak di Indonesia. Sekarang yang serupa dengan Marhaen adalah 30,2 juta orang penduduk miskin dan 27 juta penduduk hampir miskin di Indonesia.
Jumlah Si Marhaen saat ini kalah banyak dengan kelas menengah atau Si Marsam. Penulis memunculkan istilah Marsam berdasarkan hasil diskusi dengan seorang yang dipanggil Marsam, sosok nyata kelas menengah Indonesia. Mereka adalah yang membelanjakan uangnya 2 sampai 20 dollar AS per hari, menurut definisi Bank Dunia, dengan jumlah sekitar 134 juta orang di Indonesia. Namun Si Marsam ini rapuh karena 120 juta orang dari mereka dapat menjadi Si Marhaen dalam semalam bila harga BBM dan pangan naik.